Sabtu, 17 Maret 2012

Aroma wangi pembaca Al-Qur'an.

Aroma Pembaca Alquran
DI MANAPUN manusia berada, terutama seorang wanita, menginginkan agar aromanya harum di mata sesamanya. Secantik apapun seorang wanita, jika aromanya busuk atau bercitra buruk, maka akan dijauhi. Oleh karena itu, terkadang seseorang begitu antusias mengharumkan atau membersihkan namanya. Tak sedikit yang menghalalkan segala cara untuk membuat dirinya harum. Sudah 14 abad lamanya Alquran dibaca oleh kaum muslimin di berbagai penjuru dunia. Sebagian dari mereka menghafalnya walaupun lebih dari 6.000 jumlah ayatnya.Yang memotivasi muslimin senang membaca Alquran adalah, karena kitab yang penuh hidayah tersebut disamping mampu mengharumkan nama seseorang juga  memiliki beberapa keutamaan, di antaranya sbb:
Pertama: Telah disabdakan Rasulullah saw ”Asyraaf ummati hamalatul Quran” artinya ummatku yang termulia adalah yang selalu membawa Alquran. Membawa disini tidak hanya ditafsirkan secara fisik. Membawa Alquran di dalam tas atau di atas kepala penuh ihtiram, namun maksudnya Alquran selalu dibawa seorang muslim kapan pun, dimana pun, baik dalam hati, dalam pikiran maupun perbuatan.
Menurut hadis tadi, mereka yang melakukannya akan mendapat predikat mulia, kemuliaan tersebut tidak hanya di akhirat namun juga di dunia. Dalam kehidupan sehari-hari, baik di pedesaan maupun di perkotaan  orang-orang yang mampu membaca Alquran dengan tartiil, suaranya merdu, bahkan hafal Alquran, mendapat penghormatan istimewa. Penghormatan tersebut beragam dalam berbagai aspek kehidupan.
Misalnya, di bulan suci ini mereka mendapat jadwal menjadi Imam dan kultum dalam shalat tarawih di masjid-masjid maupun majelis taklim. Secara finansial pun dalam suatu acara PHBI, Idul fitri atau semakan mereka  mendapat dana karena membaca Alquran, pada event lain seperti musabaqah tilawatil quran (MTQ) mereka juga mendapatkan penghargaan.
Selain itu, mereka yang masih single digandrungi para orang tua, termasuk para kiai, untuk dijadikan menantu agar ada generasi penerus untuk melanjutkan estafet dakwah di pesantrennya.
Dari aspek sosial, di lingkungan perumahan juga tak kalah penghormatan masyarakat terhadapnya dan secara religius mereka menjadi ustad dan rujukan orang banyak tentang agama. Apalagi jika mereka memiliki pondok pesantren dan santrinya banyak, bukan hanya dimuliakan masyarakat sekitar namun juga diagungkan para selebriti, para pejabat bahkan para eksekutif dan legislatif.
Berbintang
Sedangkan statusnya di ahirat, mereka akan mendapat tempat berbintang lebih dari lima di surga bersama  para syuhada dan para anbiya, tentu kedudukan tersebut hal yang sangat membanggakan. Dalam kehidupan sehari-hari gengsi kita akan bertambah ketika bisa duduk bersama sejenak dengan gubernur atau presiden, apalagi jika hidup bersama dalam jangka lama di alam baqa, itu sesuatu yang luar biasa.
Keutamaan kedua:  sabda Rasul juga ”matsalul mu’min alladzi yaqraul qur’an kamatsalil atrujah riihuha thayyib wa tha’muha thayyib”. Artinya, perumpamaan bagi seorang mukmin yang selalu membaca Alquran adalah seperti buah atrujah aromanya sedaap dan rasanya lezat. Buah atrujah tadi sejenis jeruk nipis, tidak ada di Indonesia. Ketika mencium aroma duren matang, air liur kita meleleh ingin memakannya. Begitu pula ketika mencium aroma opor ayam, langsung lapar. Orang yang selalu membaca Alquran selalu dirindukan  dan menarik perhatian. Sebaliknya, seorang mukmin yang tidak senang membaca Alquran rasanya lezat tapi  tanpa aroma atau aromanya tidak sedap. Ketika melihat seorang selebriti yang aduhai postur tubuhnya, putih, seksi, leher jenjang, betis panjang, namun setelah didekati aroma tubuhnya bau bangkai, maka yang melihatpun akan mundur teratur.
Membaca Alquran disini bukan hanya secara lisan, namun merenungkan dengan pikiran dan mengamalkan dalam kehidupan. Seorang muslim yang mengaplikasikannya akan disenangi banyak orang dan nama  baiknya/citranya akan harum sepanjang hayat bahkan setelah wafat.
Oleh karena itu, wahai para wanita calon penghuni surga, di sela-sela mempersiapkan buka puasa, pada waktu terlelapnya anak-anak kita, di bulan turunnya Alquran, marilah intensif tadarus Alquran dengan harapan mendapat aroma/citra yang baik di dunia dan di ahirat, di hadapan manusia maupun sang pencipta.
Tulisan saya copy paste dari tulisan Dr.Hj. Yuyun Affandi Alumni  Universitas  Umm Al-Qura  Makkah, Ketua Majlis Taklim Perempuan IPHI Jateng.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar